Bank Indonesia (BI) mengalokasikan dana sebesar Rp 36,38 triliun untuk memperkuat praktik keberlanjutan dan mendukung transisi menuju ekonomi hijau. Salah satu bentuk komitmen tersebut adalah penanaman 37 ribu pohon di berbagai daerah di Indonesia.
Gerakan penanaman pohon ini adalah bagian dari upaya BI dalam mengurangi emisi karbon, dilakukan oleh seluruh Kantor Perwakilan BI. Komitmen tersebut ditegaskan oleh Deputi Gubernur Senior, Destry Damayanti, dalam kegiatan penanaman seribu pohon bakau yang diadakan di Kawasan Konservasi Maritim Teluk Benoa, Bali, pada Minggu (23/11/2025).
Destry menyampaikan bahwa BI terus memperkuat kebijakan pendukung ekonomi hijau dengan memberikan insentif makroprudensial kepada bank yang menyalurkan pembiayaan ke sektor berkelanjutan. Hingga 1 November 2025, insentif yang disalurkan telah mencapai Rp 36,38 triliun. BI juga mendampingi 159 UMKM hijau dalam pengembangan usaha serta business matching pembiayaan.
BI juga mengembangkan Kalkulator Hijau untuk menghitung estimasi emisi dari berbagai aktivitas ekonomi. Sebagai upaya untuk mengimbangi emisi karbon, BI membeli kredit karbon sebesar 150 ton CO₂e dan melakukan penanaman pohon di berbagai wilayah Indonesia.
“Seluruh kebijakan dan inisiatif ini kami susun untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif,”
jelas Destry.
Pemerintah Provinsi Bali menyambut baik inisiatif BI yang sejalan dengan agenda daerah dalam Rencana Kerja Sub-Nasional FOLU Net Sink 2030.
“Program ini mendukung upaya kami dalam pemulihan ekosistem dan percepatan rehabilitasi bakau sebagai penyerap karbon sekaligus pelindung kawasan pesisir, khususnya di Teluk Benoa yang merupakan salah satu lokasi prioritas,”
ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup yang hadir mewakili Gubernur Provinsi Bali.
Langkah ini mendorong kolaborasi lintas pemangku kepentingan untuk mendukung transisi ekonomi, seiring dengan semangat Asta Cita menuju masa depan yang lebih hijau dan inklusif. Ke depan, Bank Indonesia berencana untuk memperkuat komitmennya dalam mengurangi dan mengimbangi karbon dengan menerapkan prinsip keberlanjutan di setiap kegiatan, serta memperluas inisiatif hijau dan dukungan bagi UMKM dalam memperkuat ekonomi sirkular.